HEALTHCARELAWSUIT – Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak pada perdagangan 3-7 Maret 2025. Penguatan IHSG didorong nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan aksi jual oleh investor asing yang mereda.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (8/3/2025), IHSG melonjak 5,83 persen ke posisi 6.636 selama sepekan. Pada pekan lalu, IHSG anjlok 7,8 persen ke posisi 6.270,59.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG didorong sejumlah faktor. Pertama, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang juga menguat. Kedua, penguatan IHSG juga sejalan dengan pergerakan bursa saham global dan mayoritas bursa Asia.
“Ketiga, mulai meredanya outflow asing yang diperkirakan ada perkiraan valuasi/harga saham yang sudah terbilang murah,” tutur Herditya saat dihubungi Liputan6.com.
Selain IHSG, kapitalisasi pasar juga bertambah 5,24 persen menjadi Rp 11.450 triliun dari Rp 10.880 triliun pada pekan lalu. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa susut 4,03 persen sehingga menjadi Rp 13,14 triliun dari Rp 13,69 triliun pada pekan lalu.
Seluruh sektor saham menguat pekan ini. Sektor saham teknologi melambung 16,48 persen, dan memimpin penguatan. Kemudian sektor saham basic materials naik 5,83 persen dan sektor saham industri bertambah 5,61 persen.
Lalu sektor saham energi naik 1,9 persen, sektor saham consumer nonsiklikal melesat 3,73 persen dan sektor saham consumer siklikal menguat 0,37 persen.
Kemudian sektor saham perawatan kesehatan mendaki 1,46 persen, sektor saham keuangan melesat 4,81 persen, dan sektor saham properti melejit 4,61 persen. Sektor saham infrastruktur menanjak 2,81 persen dan sektor saham transportasi dan logistiks bertambah 0,36 persen.
Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa terpangkas 6,14 persen menjadi 1,10 juta kali transaksi dari 1,18 juta kali transaksi pada pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian bursa juga merosot 11,07 persen menjadi 19,88 miliar saham dari 22,36 miliar pada pekan lalu.