HEALTHCARELAWSUIT — Jakarta Ketupat sayur, opor ayam, rendang, gulai dan makanan Lebaran lainnya biasanya tinggi lemak, yang bisa memicu kenaikan kolesterol jika dikonsumsi berlebihan. Banyak orang percaya bahwa makan timun setelah menyantap makanan berlemak dapat mencegah kolesterol naik. Tapi, benarkah timun punya efek tersebut atau ini hanya sekadar mitos?
Medical Director Klinik Sirka, dokter Levina Avissa mengungkapkan bahwa fakta timun membantu mencegah kolesterol naik.
“Ada berbagai senyawa fitokimia dalam timun, seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan steroid diketahui dapat menurunkan lemak jahat,” kata Levina.
Lebih lanjut, senyawa fitokimia membantu mengurangi risiko LDL (Low Density Lipoprotein) atau orang awam menyebutnya kolesterol jahat untuk mengalami oksidasi.
Selain itu, berbagai vitamin dan mineral di dalam mentimun, dalam menghambat pembentukan plak trigliserida dalam pembuluh darah, sehingga dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Makan Mentimun Bukan untuk Obati Kolesterol Tinggi
Meski memiliki manfaat baik, Levina menegaskan bahwa bukan berarti makan timun bisa dijadikan pengobatan kolesterol tinggi.
“Tidak dapat secara langsung digunakan sebagai pengobatan kolesterol,” kata Levina kepada healthcarelawsuit.us ditulis Minggu, 30 Maret 2025.
Makan Timun Bisa Sebagi Bagian dari Pola Makan Sehari-hari

Anda dapat mengonsumsi timun sebagai menjadi bagian dari pola makan sehari-hari yang seimbang dan bergizi tetapi bukan satu-satunya solusi untuk menjaga kadar kolesterol.
Jadi, bila besok makan rendang dengan lalapan timun itu bisa jadi opsi yang baik karena membantu menambah asupan serat dan air dan mendukung pencernaan yang lebih baik.
Namun, tetap penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi dengan mengatur porsi makanan. Lalu, beragam dalam mengonsumsi makanan juga penting mengingat sumber serat tak hanya timun.