HEALTHCARELAWSUIT — Makanan yang terkontaminasi dan menyebabkan keracunan makanan dapat menyebabkan mual, muntah, atau sakit perut setelah makan.
Ada beberapa kebiasaan yang mungkin Anda tidak menyadari yang dapat meningkatkan kemungkinan kontaminasi bakteri pada makanan, seperti menyimpan makanan dengan cara yang kurang tepat, menggunakan peralatan masak yang tidak steril, atau mengolah makanan tanpa pertimbangan yang tepat. Ini dapat menyebabkan bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Oleh karena itu, berikut adalah sejumlah bakteri yang menyebabkan keracunan makanan, menurut Antara. Selain itu, ada juga cara untuk menghindarinya.

1. Bakteri Listeria
Bakteri Listeria dapat ditemukan dalam daging olahan, produk susu yang belum dipasteurisasi, sayuran yang tumbuh di tanah yang tercemar, dan makanan kaleng yang sudah rusak. Infeksi listeria dapat menyebabkan gejala seperti flu hingga infeksi serius, terutama pada wanita hamil, orang tua, dan individu yang tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik.

Untuk menghindari hal ini, cuci bersih sayuran, gunakan susu yang sudah dipasteurisasi, dan hindari makanan olahan yang berlendir atau berbau tidak sedap.
2. Bakteri Campylobacter
Bakteri jenis ini sering ditemukan pada daging yang tidak dimasak dengan baik, sayuran yang tercemar, susu, dan air yang tidak bersih. Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan masalah pencernaan yang bertahan selama dua minggu, termasuk demam, nyeri otot, dan diare.
Untuk mencegah kontaminasi bakteri, masak daging hingga matang sempurna, cuci sayuran sebelum dikonsumsi, dan pastikan air minum bersih.
3. Salmonella
Salmonella sering ditemukan pada telur, daging ayam, dan permukaan dapur yang tidak dibersihkan dengan baik. Sakit perut, diare, muntah, dan demam tinggi adalah gejalanya. Untuk menghindari kontaminasi bakteri ini, masak makanan hingga matang sempurna, cuci tangan sebelum dan setelah mengolah makanan, dan bersihkan peralatan dapur dengan baik.
- Bakteri E coli
Bakteri ini dapat ditemukan pada daging sapi yang belum matang, sayuran yang belum dicuci bersih, dan makanan yang tercemar oleh tangan yang tidak bersih. Infeksi E. Coli dapat menyebabkan sakit perut yang parah, diare berdarah, dan bahkan komplikasi serius.
Selalu cuci sayuran dan tangan Anda dengan bersih sebelum makan, dan jangan makan daging setengah matang.
- Bakteri Shigella
Shigellosis memiliki gejala yang serupa dengan salmonella, tetapi bakteri ini menyerang usus besar daripada usus kecil. Selain banyak penyakit yang ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi, shigellosis sering kali terkait langsung dengan kontak dengan kotoran manusia. Bakteri Shigella yang menyebabkan penyakit ini berasal dari kontaminasi kotoran manusia. Fakta yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa bakteri ini dapat menjadi resisten terhadap antibiotik, sehingga menjaga lingkungan bersih dan bebas kuman sangat penting untuk mencegah infeksi.
- Staphylococcus aureus
Staphylococcus dapat tumbuh pada makanan yang dibiarkan terlalu lama di suhu ruangan, seperti salad, makanan berbasis susu, dan daging olahan. Setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, orang bisa mengalami mual, muntah, dan diare.
Untuk menghindari keracunan makanan dari bakteri ini, simpan makanan tidak langsung sebelum dikonsumsi, jangan biarkan makanan terlalu lama di kulkas, dan hindari makanan yang berbau atau berubah tekstur.
SUMBER TEMPO.CO : Ketahui 6 Bakteri Biang Penyebab Keracunan Makanan