HEALTHCARELAWSUIT — Antara Januari dan Maret 2025, Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), menemukan 22 kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Tren ini diperkirakan akan berkembang.
Dr. Kasmawar Abbas, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Bone, mengatakan kepada detikSulsel, Kamis (24/4/2025), bahwa total kasus hanya 22 dalam tiga bulan ini, dari Januari hingga Maret 2025. Dia tidak menutup kemungkinan bahwa kasus akan meningkat dalam tiga bulan mendatang.
Dia menyatakan bahwa dari 22 kasus, 18 adalah HIV dan 4 adalah AIDS. Dia menyatakan bahwa kasus HIV/AIDS didominasi oleh perilaku seks sesama pria, juga dikenal sebagai LSL.
“Paling banyak homoseksual. Usia termuda 20 tahun dan 6 usia paling tua 50 tahun.”
Mawar mengatakan bahwa 20 warga Bone meninggal karena HIV/AIDS pada tahun 2020. Kemudian pada 2021, 51 kasus ditemukan, dan tidak ada yang meninggal.
Namun, kasus pengidap HIV/AIDS meningkat menjadi 87 pada tahun 2022, dengan 27 kematian. Pada tahun 2023, ada 64 kasus, dengan 25 orang meninggal, dan pada tahun 2024, ada 69 kasus HIV yang belum positif AIDS.
Menurutnya, untuk mengatasi perkembangannya, tentu dibutuhkan keterlibatan semua pihak. Bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan, tetapi juga diperlukan dukungan lembaga sosial, kepemudaan, dan organisasi agama untuk bergerak bersama untuk mencegah pola hidup menyimpang.
Sementara itu, drg Yusuf Tolo, Plt Kadis Kesehatan Bone, meminta individu yang berisiko untuk dengan sukarela melakukan pemeriksaan medis di fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat mereka, karena pemeriksaan tersebut gratis.
Dia menyatakan bahwa pemeriksaan ini penting untuk mengidentifikasi potensi penularan dan mencegah penyebaran HIV/AIDS kepada orang lain. Tentu saja, pemerintah daerah menyediakan pemeriksaan dan obat-obatan secara gratis.
SUMBER DETIK.COM : Dinas Kesehatan Bone Catat 22 Kasus HIV/AIDS dari Januari-Maret 2025