HEALTHCARELAWSUIT — Menurut BPJS Kesehatan, belanja layanan kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mencapai Rp672 miliar pada tahun 2024.
Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, belanja kesehatan belum seimbang dengan iuran JKN.
Terjadi missmatch sebesar Rp36 miliar dari total iuran yang dikumpulkan sebesar Rp636 miliar.
Pada Jumat, 25 Mei 2025, Aswalmi Gusmita dari BPJS Kesehatan Cabang Pangkalpinang menyatakan hal itu pada kegiatan Rekon dan Evaluasi Iuran TW 1 Kabupaten Bangka Tengah.
Ketidaksesuaian ini akan sangat mengancam keberlangsungan program jika dibiarkan berlanjut. Menurut rilis Aswalmi Gusmita yang diterima pada hari Sabtu (26/5/2025), segmen peserta mandiri memiliki peluang iuran khusus yang paling besar yang belum tertagih.
Untuk diketahui, pengelolaan iuran JKN dilakukan dengan prinsip Dana Amanah.
Oleh karena itu, dana peserta dikelola dengan penuh tanggung jawab. Hasil pengembangan dana akan digunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan manfaat peserta apabila terdapat surplus antara penerimaan dan belanja layanan kesehatan.
Peningkatan manfaat dapat berupa layanan baru atau iuran yang diatur oleh pemerintah.
Mita menambahkan bahwa belanja layanan kesehatan memperkuat sistem pelayanan kesehatan dan berdampak ekonomi langsung karena mengurangi pengeluaran masyarakat untuk biaya kesehatan.
Kemampuan ekonomi masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diharapkan akan meningkat karena beban biaya kesehatan yang harus ditanggung sendiri.
Kesehatan Tetap Jadi Prioritas
Sementara itu, Ahmad Syarifullah Nizam, Penjabat (Pj) Setda Bangka Tengah, menyatakan bahwa pemerintah Bangka Tengah mendukung keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Ia menegaskan bahwa, meskipun kondisi keuangan daerah yang tidak stabil, pihaknya tetap memenuhi kewajiban pembayaran iuran, termasuk iuran PNS yang dihitung secara lengkap dengan TPP, TPG, TJM, dan tunjangan lainnya.
Kesehatan masih menjadi prioritas utama. Selain itu, kami akan mendorong aparat desa untuk mendorong orang-orang, terutama peserta mandiri yang menunggak iuran, untuk segera membayar iurannya, baik secara langsung maupun mencicil. Ahmad menyatakan bahwa untuk mempertahankan status UHC Prioritas di Bangka Tengah, keaktifan peserta sangat penting.