HEALTHCARELAWSUIT — Jakarta – Demam bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit.
“Demam sendiri merupakan respons alami tubuh saat menghadapi infeksi. Naiknya suhu tubuh membuat sel-sel imun tubuh aktif untuk menangani bakteri atau virus,” jelas dokter spesialis anak Eka Hospital Permata Hijau, Vidya Sushanti dalam keterangan pers dikutip Sabtu (2/8/2025).
Vidya menambahkan, ada 10 gejala lain yang kerap muncul bersamaan dengan demam ketika anak sakit, yakni:
- Sulit tidur atau sering terbangun;
- Kehilangan nafsu makan;
- Lemas dan lesu;
- Menggigil;
- Berkeringat;
- Pucat;
- Denyut nadi cepat;
- Batuk dan pilek;
- Diare;
- Muntah.
Demam pada anak umumnya disebabkan oleh infeksi, baik infeksi virus maupun bakteri. Beberapa infeksi yang paling sering menyebabkan demam pada anak antara lain:
- Infeksi virus: Flu, pilek, virus campak, virus cacar air, dan virus rotavirus.
- Infeksi bakteri: Infeksi telinga tengah, radang tenggorokan, pneumonia, dan infeksi saluran kemih.
- Kondisi lain: Tumbuh gigi, reaksi alergi, dan penyakit autoimun.
Secara umum tidak ada perbedaan yang mencolok antara demam akibat bakteri dan virus.
Bagaimana Cara Cegah Demam pada Anak?
Meski tidak selalu dapat dicegah sepenuhnya, sambung Vidya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko anak mengalami demam, yaitu:
- Imunisasi: Memberikan imunisasi lengkap sesuai jadwal yang dianjurkan dapat melindungi anak dari berbagai penyakit infeksi.
- Cuci tangan: Ajarkan anak untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah beraktivitas.
- Jaga kebersihan lingkungan: Pastikan lingkungan tempat tinggal anak bersih dan sehat.
- Hindari kontak dengan orang sakit: Sebaiknya hindari membawa anak ke tempat-tempat yang ramai saat sedang musim penyakit.
- Berikan nutrisi yang cukup: Asupan nutrisi yang baik akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Kapan Harus ke Dokter?
Vidya menyarankan segera bawa anak ke dokter jika demam disertai dengan gejala-gejala berikut:
- Demam tinggi dan berlangsung lama: Suhu tubuh di atas 38,5°C terutama pada anak usia <3 bulan.
- Kejang demam: Tanda-tanda kejang seperti kaku, mata melotot, dan tubuh bergetar.
- Sulit bernapas: Napas cepat, pendek, atau berbunyi.
- Lemah dan tidak responsif: Anak terlihat sangat lemas dan tidak bereaksi terhadap rangsangan.
- Muncul ruam: Ruam merah pada kulit yang tidak hilang saat ditekan.
- Nyeri perut yang hebat: Anak mengeluh sakit perut yang sangat parah.
- Tidak mau minum: Anak menolak untuk minum dan terlihat dehidrasi.
Bagaimana Penanganan Demam pada Anak?
Penanganan demam pada anak bertujuan menurunkan suhu tubuh dan meredakan gejala yang menyertai. Beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua di rumah antara lain:
- Kompres hangat pada dahi, ketiak, atau selangkangan dapat membantu menurunkan suhu tubuh.
- Berikan banyak cairan, pastikan anak cukup minum untuk mencegah dehidrasi.
- Pakai pakaian yang tipis dan nyaman, hindari memakaikan pakaian yang terlalu tebal karena dapat membuat anak merasa lebih panas.
- Berikan obat penurun panas sesuai dengan anjuran dokter.