HEALTHCARELAWSUIT — Jakarta – Makanan Korea semakin populer di Indonesia, dan salah satu kunci kelezatannya terletak pada bumbu-bumbu khasnya. Setiap bumbu memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda, sehingga penting untuk mengenalnya.
Apa saja bumbu yang sering digunakan dalam masakan Korea? Bumbu-bumbu ini tidak hanya memberikan rasa yang unik, tetapi juga menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Di antara banyak bumbu tersebut, ada yang terkenal dengan rasa pedas, gurih, dan aroma yang khas.
Bumbu masakan juga ini sering digunakan dalam berbagai hidangan, mulai dari sup hingga saus cocolan. Untuk itu simak lima bumbu khas makanan Korea yang umum digunakan dalam masakan sehari-hari.
1. Gochujang
Mengutip dari laman Masak Apa Hari Ini, Rabu (16/7/2025), Gochujang adalah pasta cabai merah fermentasi yang terbuat dari beras ketan, bubuk cabai, dan terkadang bahan lainnya seperti kedelai dan garam. Rasanya pedas dengan sedikit manis, menjadikannya bumbu yang serbaguna.
Gochujang sering digunakan dalam berbagai hidangan seperti tteokbokki, jjigae, dan bibimbap. Beberapa merek gochujang kini telah mendapatkan sertifikasi halal MUI, sehingga aman untuk dikonsumsi oleh umat Muslim.
2. Doenjang
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5232893/original/002408700_1748252860-WhatsApp_Image_2025-05-26_at_16.46.04.jpeg)
Doenjang adalah bumbu fermentasi yang terbuat dari kedelai rebus dan dikeringkan. Rasanya gurih dan mirip dengan tauco, sering digunakan dalam sup jjigae dan berbagai masakan lainnya.
Seperti gochujang, beberapa merek doenjang juga telah mendapatkan sertifikasi halal MUI, menjadikannya pilihan yang baik untuk masakan Korea. Doenjang punya kesamaan dengan miso dari Jepang, keduanya merupakan pasta kedelai fermentasi, tetapi memiliki tekstur dan rasa yang sedikit berbeda.
3. Gochugaru
Gochugaru adalah bubuk cabai merah kering yang memberikan rasa pedas pada masakan Korea. Teksturnya bisa halus atau kasar, dan rasanya lebih ringan dibandingkan cabai dari Indonesia.
Gochugaru memiliki warna merah pekat yang khas, sementara bubuk cabai biasa bisa memiliki warna yang lebih bervariasi. Bumbu ini sering digunakan dalam berbagai hidangan, termasuk kimchi dan sebagai bahan dasar gochujang.
Dari segi rasa, Gochugaru memberikan rasa pedas yang khas dan sedikit manis, sedangkan bubuk cabai biasa cenderung lebih pedas dan mungkin memiliki rasa yang lebih kuat.
4. Ssamjang
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/898695/original/054113600_1434018400-03MAANGCHI-articleLarge.jpg)
Ssamjang adalah saus kental dan pedas yang merupakan campuran dari gochujang dan doenjang, ditambah dengan bahan-bahan seperti minyak wijen, bawang putih, dan daun bawang. Saus ini biasanya disajikan sebagai saus cocolan untuk barbeque Korea (ssam) dan dimakan bersama dengan sayuran selada, memberikan rasa yang segar dan nikmat.
Cita rasa Ssamjang merupakan perpaduan lezat antara doenjang (pasta kedelai fermentasi), gochujang (pasta cabai merah fermentasi), minyak wijen, bawang putih, bawang bombai, dan terkadang bahan-bahan lain seperti gula atau biji wijen. Teksturnya kental seperti halnya pasta, sehingga bumbu ini cocok untuk dicelupkan atau dioleskan.
Selain untuk cocolan, Ssamjang jadi bahan utama ssambap, yaitu makanan yang dibungkus dengan selada atau daun lainnya bersama nasi dan ssamjang. Ssamjang juga merupakan bumbu marinasi yang dapat juga digunakan untuk merendam daging sebelum dipanggang.
5. Chamgireum (Minyak Wijen)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4214014/original/088228800_1667491594-sesame-oil-sesame-seeds-dark-background.jpg)
Chamgireum atau minyak wijen adalah bumbu yang memberikan aroma harum dan rasa gurih pada masakan Korea. Minyak ini sering digunakan untuk marinasi daging, seperti bulgogi, dan sebagai penyedap rasa dalam hidangan seperti bibimbap. Aroma khasnya yang kuat membuat hidangan semakin menggugah selera.
Meskipun dapat digunakan dalam memasak, minyak ini sering digunakan sebagai minyak pelengkap (ditambahkan pada akhir memasak) atau sebagai bumbu untuk meningkatkan cita rasa hidangan seperti bibimbap dan namul.
Selain lima bumbu di atas, ada juga bumbu lain yang penting dalam masakan Korea, seperti chunjang (saus hitam untuk jajangmyeon), ganjang (kecap asin), dan aekjot (kecap ikan). Kepopuleran makanan Korea di Indonesia telah meningkatkan permintaan akan bumbu-bumbu ini. Beberapa merek telah mendapatkan sertifikasi halal MUI untuk memenuhi kebutuhan pasar, sehingga semakin banyak orang yang dapat menikmati masakan Korea dengan aman.