HEALTHCARELAWSUIT — Jakarta Medical Director Klinik Sirka, dokter Levina Avissa mengingatkan untuk bijak dalam mengonsumsi obat. Salah satunya obat yang harus pakai resep dokter seperti simvastatin tidak boleh dikonsumsi sembarangan.
Obat simvastatin tidak boleh sembarangan dan harus dengan resep dokter.
Sangat penting untuk selalu menggunakan obat dengan prinsip yang tepat dan dengan rekomendasi dokter, agar penggunaannya sesuai dengan kebutuhan orang tersebut,” kata Levina dalam pesan tertulis beberapa waktu lalu.
Levina mengungkapkan konsumsi obat kolesterol seperti simvastatin tanpa pengawasan medis dapat menimbulkan beberapa bahaya, antara lain:
1. Efek Samping Tidak Terkontrol
Efek samping simvastatin dapat menyebabkan nyeri otot kerusakan hati, dan gangguan pencernaan. Tanpa pengawasan medis, efek samping ini mungkin tidak dapat ditangani dengan tepat.
2. Interaksi Obat
Simvastatin dapat berinteraksi dengan obat lain yang mungkin sedang dikonsumsi oleh pasien, yang dapat meningkatkan resiko efek samping atau sebaliknya mengurangi efektivitas dari simvastatin itu sendiri.
3. Overmedikasi atau Dosis yang Salah
Tanpa rekomendasi dokter, ada risiko penggunaan obat dengan dosis yang terlalu tinggi/ terlalu rendah yang tentu saja membahayakan pasien.
Cara Aman Turunkan Kolesterol
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5202776/original/025851200_1745908270-rendah_kalori.jpg)
Batasi atau jika bisa hindari asupan gula tambahan dan lemak jenuh dalam makanan. Lalu memperbanyak asupan serat yang bisa didapatkan dari sayur dan buah.
Tak ketinggalan, aktivitas fisik alias olahraga juga membantu meningkatkan pembakaran lemak dalam tubuh.
“Hal ini terbukti signifikan untuk mengurangi kolesterol,” kata Levina.
Gejala Kolesterol Tinggi
Levina mengatakan bahwa pada sebagian orang tidak menunjukkan gejala yang jelas. bila mengalami peningkatan kadar kolesterol.
Ada beberapa gejala yang bisa jadi indikasi tidak langsung dari kolesterol tinggi. Diantaranya:
– Pegal/nyeri di tungkai terutama saat berjalan
– Lemas
– Kelelahan yang ekstrem, mungkin tidak langsung disebabkan oleh kolesterol tinggi, namun terkait gangguan peredarah darah akibat tingginya kadar kolesterol di dalam darah.
– Sakit kepala/pusing terutama bila ada peningkatan tekanan darah yang bisa terkait dengan tingginya kolesterol.
Jika gejala itu muncul segera ke dokter untuk melakukan pemeriksaan. Lalu, jika tidak ada gejala Levina menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk bisa mengetahui kondisi tubuh.
“Konsultasi dengan dokter dan melakukan MCU /pemeriksaan kesehatan berkala,” sarannya.